Pemdes Sorinomo Adakan Lomba Peresean Tingkat Kabupaten, Efendi Irawan : Ajang Silaturrahim dan Merawat Nilai Budaya dan Tradisi
Dompu, mediaruangpublik.com - Anggota DPRD Kabupaten Dompu, Fraksi Golkar, Efendi Irawan, S.Pd.I menghadiri acara pembukaan Lomba Peresean se-Kabupaten yang diadakan oleh Pemerinta Desa (Pemdes) Sorinomo, Rabu (9/08/2025).
Lomba Peresean yang bertempat di Lapangan Desa Sorinomo ini merupakan lomba tahunan yang diselenggrakan Pemdes Sorinomo dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80 Tahun 2025.
Efendi Irawan, S.Pd.I dalam sambutannya menyampaikan dukungan penuh terhadap kegiatan lomba peresean yang diadakan Pemdes Sorinomo ini, sebab kegiatan ini sangat penting. Selain ajang silaturrahim, lomba ini untuk mengenal kembali nilai-nilai budaya dan tradisi suku sasak di manapun berada, baik di daerah lain maupun di daerah sendiri.
"Sebagai dukungan saya terhadap kegiatan ini. Insya Allah saya sendiri akan menyumbang secara pribadi sebesar Rp. 10 Juta", terangnya.
Kemudian, untuk membantu jalannya Peresean ini, diharapakan kepada Pemerintah Daerah maupun pihak legislatif untuk dapat membantu jalannya kegiatan Peresean ini, sehingga Tradisi dan Budaya Peresean dapat berkembang dengan baik supaya dapat dikenal oleh anak dan cucu kita kelak.
"Bukan hanya Peresean yang kita kembanga, semua Tradisi dan Budaya Dompu, Bima maupun Sumbawa kita rawat dengan baik hingga dapat dinikmati anak dan cucu kita kelak", ujarnya
Peresean adalah tradisi seni bela diri dari Suku Sasak, Lombok, yang melibatkan pertarungan antara dua orang pria dengan menggunakan rotan sebagai senjata dan perisai dari kulit kerbau sebagai pelindung.
Dilihat dari Historisnya, tradisi ini sudah ada sejak abad ke-13 dan awalnya digunakan sebagai ritual untuk mendatangkan hujan, serta sebagai latihan bagi para prajurit kerajaan.
Peresean awalnya adalah bagian dari ritual masyarakat adat Sasak untuk memohon turunnya hujan saat musim kemarau.
Selain itu, peresean juga berfungsi sebagai latihan bela diri bagi para prajurit kerajaan, terutama dalam penggunaan pedang dan perisai. Peresean juga menjadi simbol maskulinitas dan keberanian, serta ajang pembuktian diri bagi para pria Suku Sasak.
Seiring waktu, peresean tidak hanya menjadi bagian dari upacara adat, tetapi juga menjadi atraksi budaya yang ditampilkan dalam berbagai acara dan meskipun melibatkan pertarungan, peresean tetap menjunjung tinggi sportivitas dan persaudaraan, di mana para petarung (pepadu) saling merangkul setelah pertandingan.
Peresean merupakan warisan budaya yang terus dilestarikan oleh masyarakat Suku Sasak, baik di Lombok maupun di daerah lain. peresean melibatkan dua orang petarung yang disebut Pepadu.
Pepadu menggunakan tongkat rotan (penjalin) sebagai senjata dan perisai dari kulit kerbau (ende) sebagai pelindung. peresean biasanya diiringi oleh musik tradisional gamelan beleganjur.
Peresean sering ditampilkan dalam upacara adat, festival budaya, atau di desa-desa wisata yang masih menjaga nilai-nilai tradisional, seperti di Desa Sorinomo Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu melaksanakan kegiatan Peresean se-Kabupaten.
Kepala Desa Sorinomo, Supardi dalam sambutan menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung lomba Peresean ini. Dan untuk diketahui, bahwa lomba Peresean tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
"Jika dulu Peresean hanya dilombakan di tingkat Kecamatan Pekat saja, Namun untuk tahun ini kami mengundang Pepadu-Pepadu se-Kabupaten Dompu", terangnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Mustamin, S.Pd.,M.Pd dalam laporannya menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu pelaksaan kegiatan ini, terutama kepada pihak Pemdes Sorinomo, Anggota DPRD Kabupaten Dompu dan Muspika Pekat.
Kemudian, dalam lomba Peresean ini, yang baru terdaftar ada 2 Kecamatan yaitu baru Kecamatan Manggelewa dan Kecamatan Pekat. Sementara ini kami masih menunggu Kecamatan yang lainnya yang ada Suku Sasak yang bisa bertarung.
Lomba Peresean ini dalam satu klub terdiri dari 7 orang dan 2 orang sebagai cadangan. Selain Lomba Peresean, pihaknya juga mengadakan berbagai macam Lomba lainnya dalam memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80 Tahun, seperti Lomba tirik tambang, sepak bola dangdut, lari karung dan lainnya.
"Selain mengenang Jasa-jasa para Pahlawan, diharapkan Lomba ini memupuk tali silaturrahim diantara warga", ujarnya. [RP. Ydm]
Komentar